Apa yang membedakan
trader biasa dengan trader yang hebat?
Keberanian, insting,
kecerdasan dan yang terpenting, timing. Ada banyak sekali jenis trader, ada trader
yang mengembangkan gagasan dan menjalankan strategi mereka sendiri. Namun,
selain strategi , timing atau ketepatan waktu juga membantu para trader mengambil
beberapa hal yang berada di luar kendali trader, termasuk diantaranya: penguasaan
posisi leverage, kondisi pasangan mata uang yang berbeda, dan dampak dari rilisnya
berita yang telah terjadwal di pasar. Akibatnya, ketepatan waktu selalu menjadi
pertimbangan utama saat trading di dunia valuta asing, dan merupakan faktor
penting yang hampir selalu diabaikan oleh pedagang pemula.
Time Frames yang Umum
Digunakan
Dalam skema yang lebih besar, ada banyak istilah yang
diikuti trader. Tapi dalam konteks timing, trader dan strategi yang digunakan
maka disimpulkan ada tiga kategori besar yang sangat umum: day trader, swing trader dan
position trader
1. Day trader (Trader harian)
Mari kita mulai dengan apa yang nampaknya paling menarik
dari tiga istilah di atas yaitu day
trader. Seorang trader harian, seperti yang tersirat dalam sebutannya, akan
melakukan trading untuk hari ini. Jenis trader ini biasanya akan menghindari
menahan apapun setelah penutupan sesi dan akan melakukan perdagangan dengan
mode volume tinggi.
Pada hari biasa, trader jangka pendek ini pada umumnya
bertujuan untuk meningkatkan turnover secara cepat pada satu atau lebih
perdagangan, biasanya berkisar dari 10 sampai 100 kali ukuran transaksi normal.
Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan lebih banyak keuntungan dari aksi yang minimal.
Akibatnya, trader yang melakukan trading dengan cara ini akan cenderung
menggunakan grafik time frame yang
lebih pendek, menggunakan periode satu, lima, atau 15 menit. Selain itu, trader
harian cenderung lebih mengandalkan pola perdagangan teknis dan pasang volatile
untuk mendapatkan keuntungan. Meskipun bias fundamental jangka panjang dapat
membantu, para profesional ini tetap mencari peluang dalam jangka pendek.
2. Swing Trader
Dengan memanfaatkan time
framing yang lebih lama, swing trader kadang-kadang akan menahan posisi
selama beberapa jam - bahkan mungkin berhari-hari atau lebih lama - untuk mendapatkan
keuntungan yang lebih di pasar. Tidak seperti day trader, swing trader mencari
keuntungan dari saat mereka masuk ke pasar, berharap perubahan arah akan
membantu posisinya. Dalam hal ini, timing
lebih penting dalam strategi swing trader
dibandingkan dengan day trader.
Namun, kedua jenis trader memiliki preferensi yang sama untuk analisis teknis
lebih mendasar. Sebuah aksi cerdas perdagangan kemungkinan akan terjadi dalam
pasangan mata uang forex yang lebih likuid seperti pound Inggris / USD.
3. The position Trader
Biasanya trader ini adalah yang menggunakan time framing terpanjang
dibandingkan trader sebelumnya karena mereka memiliki perspective sendiri
tentang pasar. Alih-alih memonitor pergerakan pasar jangka pendek seperti trader
harian dan swing trader, trader ini
cenderung melihat rencana jangka panjang. Strategi posisi harian, mingguan,
bulanan atau bahkan tahunan. Para trader akan melihat formasi teknis namun akan
lebih cenderung menerapkan model dan peluang fundamental jangka panjang.
Pertimbangan Tambahan
Dengan tiga kategori trader yang berbeda yang telah
dijelaskan di atas, ada juga beberapa faktor yang juga berkontribusi terhadap
kesuksesan. Hanya mengetahui time framing saja tidak cukup. Setiap
trader perlu memahami beberapa pertimbangan dasar yang mempengaruhi trader pada
tingkat individu.
Leverage
Leverage dikenal juga sebagai pedang bermata dua, namun leverage
adalah teman terbaik para day trader. Dengan fluktuasi yang relatif kecil yang
ditawarkan oleh pasar valuta asing, trader tanpa leverage seperti nelayan tanpa
pancing. Dengan kata lain, tanpa alat yang tepat, seorang profesional tidak akan
bisa memanfaatkan kesempatan yang
diberikan. Maka dari itu, seorang day trader akan selalu mempertimbangkan
seberapa besar pengaruh atau risiko yang akan dia lakukan sebelum bertransaksi
dalam perdagangan apapun. Demikian pula dengan trader swing yang kemungkinan
besar juga memikirkan parameter risikonya. Meskipun sering kali posisi mereka
kadang-kadang dimaksudkan untuk fluktuasi jangka panjang, dalam beberapa
situasi, trader swing harus mengalami sedikit kerugian sebelum mendapatkan
keuntungan yang besar pada suatu posisi.
Pasangan Mata Uang
yang Berbeda
Selain leverage, volatilitas pasangan mata uang juga harus
diperhatikan. Hal ini penting tidak hanya untuk mengetahui seberapa banyak Anda
berpotensi mengalami kerugian, namun juga seberapa cepat anda akan mengalami
kerugian. Akibatnya, time framing yang berbeda akan menyebabkan keuntungan di pasangan
mata uang yang berbeda. Fakta bahwa pound Inggris /mata uang yen Jepang
terkadang berfluktuasi 100 pips dalam satu jam mungkin merupakan tantangan
besar bagi day trader, namun mungkin tidak masuk akal bagi trader swing yang
mencoba memanfaatkan perubahan arah pasar. Untuk alasan ini saja, trader swing akan
cenderung ingin mengikuti G7 major pairs yang lebih dikenal karena cenderung
lebih likuid daripada pasar yang sedang berkembang dan mata uang asing.
Misalnya, euro / A.S. Dolar lebih disukai daripada dolar Australia / yen Jepang
karena alasan ini.
Rilisnya berita
Trader di ketiga kategori di atas harus selalu waspada
terhadap rilisnya berita, baik yang terjadwal dan tidak terjadwal dan juga pada
bagaimana pengaruhnya terhadap pasar. Berita yang berpengaruh bisa
bermacam-macam jenisnya, bisa jadi berita tersebut berkaitan dengan ekonomi,
konferensi pers bank sentral atau keputusan/kebijakan pemerintah yang mengejutkan, para trader di ketiga kategori
tersebut akan melakukan penyesuaian individual.
Trader jangka pendek akan cenderung menjadi yang paling
terpengaruh, karena kerugian bisa semakin buruk sementara bias trader swing
directional akan rusak. Karena adanya efek ini, beberapa trader di pasar akan
lebih nyaman jika memilih menjadi trader posisi. Dengan perspektif jangka
panjang, dan portofolio yang lebih komprehensif, trader posisi tidak begitu
terpengaruh oleh kejadian ini karena mereka sudah mengantisipasi adanya
gangguan harga sementara. Selama harga terus sesuai dengan tampilan jangka
panjang, trader posisi tidak akan terlalu khawatir selama merke terus berfokus ke
depan untuk target benchmark mereka. Contoh bagus dari hal ini dapat dilihat
pada hari Jumat pertama setiap bulan saat adanya berita laporan gaji
non-pertanian A.S (US Nn Farm Payrolls). Meskipun trader jangka pendek harus
berurusan dengan kondisi pasar yang berombak dan agak tidak stabil yang ada
pada setiap rilis, trader posisi jangka panjang tetap relatif stabil selama
bias jangka panjang tetap tidak berubah.
Bagaimana cara mengetahui
time framing yang tepat?
Time framing yang tepat benar benar-benar tergantung pada
trader. Apakah Anda memilih pasangan mata uang yang mudah berubah? Atau apakah
Anda memiliki komitmen lain dan lebih memilih keuntungan jangka panjang dari trade
posisi? Untungnya, Anda tidak harus 100% ada di dalam satu kategori. Mari kita
lihat bagaimana time framing yang berbeda dapat dikombinasikan untuk
menghasilkan posisi pasar yang menguntungkan.
Sebagai Trader Posisi
Sebagai trader posisi, hal pertama yang harus dianalisa
adalah bidang ekonomi - dalam hal ini, di Inggris. Misalkan saja mengingat
kondisi global, ekonomi Inggris akan terus menunjukkan kelemahan seiring dengan
negara lain. Manufaktur berada pada tren turun dengan produksi industri karena
sentimen konsumen dan pembelanjaan terus melemah. Memburuknya situasi adalah
fakta bahwa pembuat kebijakan terus menggunakan suku bunga acuan untuk
meningkatkan likuiditas dan konsumsi, yang menyebabkan mata uang tersebut menurun,
karena suku bunga yang rendah menunjukkan
bahwa mata uang tersebut lebih murah. Secara teknis, gambaran jangka panjang
untuk USD juga terlihat kurang menguntungkan.
Sebagai Trader Harian
Setelah kita menetapkan tren jangka panjang, yang dalam hal
ini akan terus berlanjut, atau kita ingin menjual pound Inggris, kita
mengisolasi peluang intraday yang memberi kita kemampuan untuk terjun ke tren
ini melalui analisis teknis sederhana (support and resistance). Strategi yang
bagus untuk ini adalah mencari peluang besar di London terbuka setelah aksi
harga berkisar dari sesi Asia.
Meskipun begitu, proses ini banyak dilupakan untuk strategi
yang lebih kompleks. Pedagang cenderung menganalisa gambaran jangka panjang
tanpa menilai risikonya saat memasuki pasar, sehingga mereka biasanya mendapatkan
lebih banyak kerugian daripada seharusnya. Melihat ke grafik jangka pendek
membantu kita untuk melihat tidak hanya apa yang terjadi, tetapi juga untuk
meminimalkan kerugian yang lebih lama dan tidak perlu.
Kesimpulan
Time Framing sangat penting bagi trader manapun. Baik itu
untuk day, swing, atau bahkan position trader, time frame selalu menjadi
pertimbangan penting dalam strategi individu dan implementasinya. Dengan
pertimbangan dan kewaspadaan akan efeknya, pengetahuan tentang time framing
dalam trading dan eksekusinya dapat membantu trader pemula menuju kesuksesan
besar.
Selamat siang admin
BalasHapusSaya Okta dari broker ForexMart.
Kami tertarik untuk menawarkan kerjasama afiliasi kepada anda. Bolehkah saya meminta nomor kontak untuk membicarakan ini lebih lanjut? Atau anda juga bisa menghubungi saya melalui 08111622285 / okta@forexmart.com
Terima kasih
Okta
Business Development