FREE Live Account

Gainscope : Online Forex Trading

Selasa, 22 Agustus 2017

Analisis Fundamental

Sebelumnya penulis sudah menjelaskan tentang analisis teknikal yang merupakan salah satu elemen penting dalam menentukan keberhasilan trading, baik itu trading forex, komoditi, atau saham. Sebagai pengingat saja, analisis teknikal adalah analisis/pengamatan yang mengacu pada grafik atau chart dan segala alat bantu indikatornya untuk memprediksi harga yang akan datang. Nah, sekarang mari kita bahas tentang analisis fundamental.
Pada bagian ini kita akan meninjau dasar-dasar analisis fundamental, di mana analisis tersebut bisa dibagi menjadi 2 faktor yaitu faktor kuantitatif dan kualitatif dengan nlai intrinsik dan mengungkapkan beberapa kelemahan dalam penggunaan teknik ini.

Dasar-dasar pengertian analisis fundamental
Dalam saham, analisis fundamental adalah teknik untuk menentukan nilai bisnis aktual sebuah perusahaan dan prospek ke depannya. Pada lingkup yang lebih luas, Anda dapat melakukan analisis fundamental terhadap sebuah industri atau ekonomi suatu negara secara keseluruhan. Istilah ini juga mengacu pada analisis kesejahteraan ekonomi sebuah institusi keuangan dan bukan hanya pergerakan harga.

Analisis fundamental bisa digunakan sebagai acuan untuk melihat hal-hal seperti:
Apakah pendapatan suatu perusahaan meningkat dan berkembang?
Apakah itu benar-benar menghasilkan keuntungan?
Apakah posisi yang akan dipasang cukup kuat untuk mengalahkan pesaingnya di masa depan?
Apakah suatu perusahaan/institusi mampu membayar hutangnya?

Tentunya masih banyak sekali pertanyaan yang dimiliki para trader pengguna analisis ini atas sebuah perusahaan. Namun, bisa disimpulkan bahwa semua itu sebenarnya bermuara pada satu pertanyaan: Apakah saham perusahaan itu investasi yang bagus? Mari kita jawab pertanyaan ini dengan sebuah analisis fundamental.
Istilah analisis fundamental paling sering digunakan dalam konteks saham, namun pada dasarnya Anda dapat melakukan analisis fundamental terhadap sekuritas apa pun. Selama Anda melihat fundamental ekonomi, berarti Anda melakukan analisis fundamental.

Kuantitatif dan Kualitatif
Pada dasarnya, analisis fundamental bisa diartikan sebagai analisis yang mengacu pada situasi dasar suatu perusahaan atau bahkan negara, yang bisa mempengaruhi pasar. Item yang jelas dipertimbangkan adalah mencakup hal-hal seperti pendapatan dan keuntungan, namun selain itu fundamental juga mencakup segala hal mulai dari pangsa pasar perusahaan hingga kualitas manajemennya.
Berbagai faktor fundamental dapat dikelompokkan menjadi dua kategori: kuantitatif dan kualitatif.
Makna Kuantitatif bisa berarti: mampu diukur atau dinyatakan dalam istilah numerik. Sedangkan makna kualitatif bisa diartikan sebagai ukuran atau jumlahnya.
Dalam konteks saham, misalkan, dasar kuantitatif adalah karakteristik numerik dan terukur tentang sebuah bisnis.
Sangat mudah untuk melihat sumber data kuantitatif terbesar yaitu laporan keuangan. Anda bisa mengukur pendapatan, keuntungan, dan aset  dengan sangat presisi melalui laporan keungan.
Beralih ke fundamental kualitatif, hal ini mencakup seperti kualitas anggota dewan perusahaan, presiden sebuah negara, pengenalan nama merek, hak paten atau kepimilikan teknologi.

Kuantitatif Memenuhi Kualitatif
Banyak analis yang lebih mempertimbangkan faktor kualitatif daripada faktor kuantitatif. Kita ambil contoh saham Coca-Cola Company, misalnya. Saat memeriksa sahamnya, seorang analis mungkin akan menganalisis pembayaran dividen tahunan, laba bersih per saham, rasio P / E dan banyak faktor kuantitatif lainnya. Namun, analisis Coca-Cola tidak akan lengkap tanpa memperhitungkan popularitas mereknya. Siapa saja bisa memulai perusahaan yang menjual gula dan air, namun hanya sedikit perusahaan seperti itu di dunia yang dikenali oleh miliaran orang. Sulit untuk menyebutkan hal pasti tentang apa yang sebanrnya di jual oleh perusahaan Coca Cola karena sebenarnya banyak perusahaan setipe yang juga menjual produknya seperti Coca Cola, namun Anda bisa optimis bahwa penjualan produk tersebut adalah unsur penting yang berkontribusi terhadap kesuksesan perusahaan.



Konsep Nilai Intrinsik
Sebelum kita membahas ini lebih jauh, kita harus membahas masalah nilai intrinsik. Salah satu asumsi utama analisis fundamental adalah bahwa harga di pasar tidak sepenuhnya mencerminkan nilai yang sebenarnya. Lagi pula, jika memang pasar saham selalu benar maka anda tidak perlu melakukan analisis, bukan? Dalam istilah keuangan, nilai sebenarnya ini dikenal sebagai nilai intrinsik.

Sebagai contoh, misalkan saham perusahaan diperdagangkan pada $20. Setelah melakukan analisis yang ekstensif di perusahaan tersebut, Anda menyimpulkan bahwa nilai saham tersebut  sebenarnya bernilai $25. Dengan kata lain, Anda menentukan nilai intrinsik perusahaan menjadi $25. Ini jelas penting karena investor akan membeli saham yang diperdagangkan pada harga di bawah perkiraan nilai intrinsik mereka.
Hal ini membawa kita ke salah satu asumsi penting kedua tentang analisis fundamental: dalam jangka panjang, pasar saham akan mencerminkan fundamental. Tidak ada gunanya membeli saham berdasarkan nilai intrinsik jika harga tidak pernah mencerminkan nilai itu. Tidak ada yang tahu berapa lama "jangka panjang" sebenarnya. Bisa berhari-hari atau bertahun-tahun.
Inilah analisis mendasarnya. Dengan berfokus pada bisnis tertentu, investor dapat memperkirakan nilai intrinsik sebuah perusahaan dan dengan demikian menemukan peluang di mana dia dapat membeli dengan harga yang lebih murah. Jika semuanya berjalan dengan baik, investasi akan menghasilkan keuntungan dalam waktu tertentu karena pasar naik ke fundamental.


Namun, permasalahan terbesarnya adalah:







1) Anda tidak tahu apakah perkiraan nilai intrinsik Anda benar;

2) Anda tidak tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan agar nilai intrinsik tercermin di pasar.


Kelemahan  Analisis Fundamental
Kritik terbesar analisis fundamental berasal dari dua kelompok: pendukung analisis teknis dan orang yang percaya tentang "hipotesis pasar yang efisien".
Analisis teknis adalah bentuk analisis sekuritas utama lainnya. Seperti yang sudah dijelaskan oleh penulis di artikel sebelum ini.
Sederhananya, analis teknis mendasarkan investasi mereka (atau, lebih tepatnya, perdagangan mereka) semata-mata pada pergerakan harga dan volume sekuritas. Dengan menggunakan grafik dan sejumlah alat lainnya, mereka memperdagangkan momentum, tidak peduli dengan fundamental. Oleh karena itu pergerakan harga saham memberi lebih mereka perhatikan daripada faktor fundamental bisnis itu sendiri.
Lain lagi dengan penganut hipotesis “pasar yang efisien” yang biasanya bersebrangan pendapat dengan analis fundamental dan teknis. Hipotesis penganut “pasar yang efisien” berpendapat bahwa pada dasarnya tidak mungkin untuk menghasilkan keuntungan yang besar dalam jangka panjang, baik melalui analisis fundamental maupun teknis. Alasan untuk argumen ini adalah bahwa, karena pasar secara efisien memberi harga pada semua saham secara berkelanjutan, setiap peluang untuk keuntungan berlebih yang berasal dari analisis fundamental ataupun teknis akan segera dipecahkan oleh banyak peserta pasar, sehingga kecil sekali kemungkinannya bagi siapa pun untuk mendapatkan keuntungan dalam skala besar dalam jangka panjang di trading.
Analisis fundamental digunakan untuk menentukan nilai intrinsik saham perusahaan. Tetapi pada prakteknya hal tersebut agaknya sulit dilakukan jika analis juga memasukkan faktor kualitatif dimana berdasarkan definisinya, berarti juga menganalisis aspek bisnis perusahaan yang sulit atau tidak mungkin untuk diukur.
Apa saja hal spesifik tentang sebuah perusahaan yang perlu anda pertimbangkan?

Jenis Bisnis
Sebelum investor melihat laporan keuangan perusahaan atau melakukan penelitian apa pun, salah satu pertanyaan terpenting yang harus diajukan adalah: Apa sebenarnya yang dilakukan perusahaan tersebut? Anda bisa mendapatkan gambaran yang baik tentang jenis bisnis perusahaan dengan memeriksa situs webnya atau membaca bagian pertama dari pengarsipan perusahaan tersebut.
Terkadang jenis bisnis sebuah perusahaan sangat mudah dimengerti. Misalnya McDonalds,  yang menjual hamburger, kentang goreng, minuman ringan, salad dan apapun menu spesial baru lainnya yang mereka promosikan saat itu. Ini adalah jenis bisnis sederhana, yang cukup mudah dimengerti bagi siapa saja.
Namun tak jarang, Anda akan terkejut betapa rumitnya definisi tentang jenis bisnis yang anda temui di lapangan. Boston Chicken Inc. adalah contoh utama dari hal ini. Pada tahun 90-an, sahamnya unggul di Wall Street. Pada satu titik CEO perusahaan membual bahwa mereka adalah "restoran cepat saji pertama yang mencapai pendapatan $1 miliar dalam penjualan sejak 1969". Masalahnya, mereka tidak menghasilkan uang dengan menjual ayam. Sebaliknya, mereka menghasilkan uang dari biaya royalti dan pinjaman berbunga tinggi untuk pemegang waralaba. Boston Chicken benar-benar tidak lebih dari seorang franchisor besar. Pada puncaknya, setelah terungkap bahwa semua franchisee mengalami kerugian besar karena bunganya yang tinggi, perusahaan itu pun bangkrut.


Singkatnya anda harus benar-benar mengerti jenis bisnis perusahaan/saham tersebut sebelum anda benar-benar melakukan investasi di saham perusahaan tersebut. Karena anda tidak akan bisa menganalisis apa yang akan terjadi pada saham perusahaan tersebut ke depannya, baik dengan analisis teknikal maupun fundamental, jika anda tidak menguasai dengan baik tentang perusahaan tersebut.

Manajemen
Sama seperti tentara yang membutuhkan jenderal untuk memimpinnya menuju kemenangan, begitu juga sebuah perusahaan yang bergantung pada manajemen untuk mengarahkannya menuju kesuksesan finansial. Beberapa percaya bahwa manajemen adalah aspek yang paling penting untuk berinvestasi di saham sebuah perusahaan. Hal tersebut bisa dimaklumi mengingat sebaik apapun jenis bisnisnya pasti akan hancur jika pemimpin perusahaan gagal melaksanakan rencana dengan benar.
Jadi, bagaimana rata-rata investor melakukan evaluasi terhadap pengelolaan perusahaan?
Tahap ini adalah tahap yang tidak menguntungkan bagi investor individual jika dibandingkan dengan investor profesional. Karena anda tidak bisa mengatur pertemuan dengan manajemen jika Anda ingin menginvestasikan beberapa ribu dolar. Di sisi lain, jika Anda adalah manajer investasi yang tertarik untuk menginvestasikan jutaan dolar, ada kemungkinan Anda bisa menjadwalkan pertemuan tatap muka dengan atasan utama sebuah perusahaan..
Setiap perusahaan yang bersifat publik memiliki bagian informasi perusahaan di situsnya. Biasanya akan ada biografi cepat pada masing-masing eksekutif dengan riwayat pekerjaan, latar belakang pendidikan dan prestasi yang berlaku. Jangan berharap menemukan sesuatu yang berguna disini. Mari kita jujur: investor mencari kelemahan, dan tidak ada perusahaan yang akan memberikan informasi negatif di situs perusahaannya.

Tata kelola perusahaan
Tata kelola perusahaan menggambarkan kebijakan yang ada dalam sebuah organisasi yang menunjukkan hubungan dan tanggung jawab antara manajemen, direksi dan pemangku kepentingan. Kebijakan ini didefinisikan dan ditetapkan dalam piagam perusahaan dan peraturan perundang-undangannya, beserta peraturan perundang-undangan dan peraturan perusahaan. Tujuan kebijakan tata kelola perusahaan adalah memastikan bahwa checks and balances yang tepat tersedia, sehingga lebih sulit bagi setiap orang untuk melakukan kegiatan yang tidak etis dan ilegal.
Tata kelola perusahaan yang baik adalah situasi di mana perusahaan mematuhi semua kebijakan tata kelola dan peraturan pemerintah yang berlaku untuk melihat kepentingan investor dan pemangku kepentingan lainnya.
Untungnya, kebijakan tata kelola perusahaan biasanya mencakup beberapa area umum: struktur dewan direksi, hak pemangku kepentingan dan transparansi keuangan. Dengan sedikit riset dan pertanyaan yang tepat, investor bisa mendapatkan informasi bagus tentang tata kelola perusahaan. (Pr)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar